![]() |
Forkopimcam Ketika melakukan sidak di salah satu pangkalan |
SANGGAU(suarasanggau.co.id), Tiga
pilar di Kecamatan Kapuas yang terdiri
dari Camat Kapuas, Kapolsek Kapuas dan Danramil Kapuas melakukan inspeksi
mendadak (Sidak) di sejumlah pangkalan Gas LPG 3 Kg di Kota Sanggau, pada
selasa(04/12) siang.
Sidak yang dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam)
Kecamatan Kapuas tersebut akibat banyaknya keluhan masyarakat akan kelangkaan
LPG 3 Kg dan harga yang tinggi di pengecer. Sejumlah lokasi yang didatangi
diantaranya pangkalan LPG di jalan Pangsuma dan Jalan Ampera.
Camat Kapuas, Alipius kepada wartawan menyampaikan sidak kali ini berdasarkan
informasi yang diperoleh dari masyarakat terkait sulitnya rumah tangga
memperoleh gas LPG 3 Kg.
“Kalaupun ada harganya sudah di atas harga normal. Dan berdasarkan pantauan
kita ditingkat pangkalan harga masih relatif normal berkisar antara Rp 17-18
ribu pertabung” kata Camat.
Alipius juga mengatakan harga yang ada relatif tinggi di pengecer kios
maupun warung-warung sembako yang berkisar antara Rp.25.000-30.000 per tabung.
“Nah inilah yang akan kita lakukan pemantauan dan
pengawasan terus menerus terutama menjelang natal dan tahun baru nanti dengan
melibatkan tim dan instansi lain misalnya dengan melakukan operasi pasar
sehingga ketersediaan bahan pokok menjelang natal dan tahun baru tetap stabil
dan terpenuhi,” jelasnya
Camat menyebut terjadi permainan harga gas LPG 3 Kg,
meskipun tidak menyeluruh hingga di Kecamatan lain namun pihaknya tetap akan
melanjutkan sidak serupa untuk melihat permasalah-permasalahan yang ada di
msyarakat terkait harga gas melon ini.
“Ada juga dari rumah tangga yang membeli lebih dari
kebutuhan. Yang seharusnya mungkin dua tabung seminggu tapi mereka beli di atas
itu, kemungkinan mereka menyetok untuk kebutuhan mereka sehingga stok yang ada
dipangkalan cepat habis,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Kapuas, IPTU. Sri Mulyono membenarkan indikasi
penyelewengan harga gas LPG 3 Kg terjadi ditingkat pengecer. Dari sidak ke
sejumlah pangkalan, lanjut Kapolsek, harga masih normal berada dikisaran Rp
17-18 ribu pertabung. Mahalnya gas ini, kata Kapolsek, berdasarkan laporan
anggotanya di lapangan diperoleh informasi bahwa suplay di SPBE mengalami
hambatan karena ada satu dari dua armada yang beroperasional setiap hari
mengalami kecelakaan.
“Biasanya yang beroperasi dua kendaraan maka pada
hari ini menjadi satu kendaraan. Inilah yang menyebabkan suplay agak berkurang.
Bahkan jatah pangkalan pun berkurang dari yang biasanya 3-4 kali dalam semingga
ternyata hanya bisa 1-2 kali dalam seminggu,” ujar Kapolsek.
Bagi pedagang yang
melakukan penimbunan gas LPG 3 Kg, tegas Kapolsek akan ditindak sesuai hukum
yang berlaku.
Sementara itu, Amiruddin, pemilik pangkalan beringin indah di jalan Pangsuma
Kelurahan Beringin kepada wartawan menyampaikan kekhawatirannya atas mahalnua
harga gas LPG 3 Kg.
“Bukan, rasanya kami yang seolah-olah menaikan
harga. Padahal harga di tempat kami masih normal,” kata dia. Dia menyebut,
usaha peternakan ayam juga sudah menggunakan LPG 3 Kg untuk memanaskan kandang
ayam.
“Saya tidak tahu apakah itu menyalahi atau tidak,
untuk manaskan kandang ayam itu bukan sedikit makai gas,” bebernya.